TANGERANG – PT Angkasa Pura II berencana melakukan revitalisasi Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai terminal khusus bagi jamaah umrah. Hal ini dilakukan karena jamaah umrah asal Indonesia yang berangkat dari bandara yang berada di wilayah Tangerang tersebut jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Akan Jadi Terminal Umrah – www.tribunnews.com
“Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta untuk jamaah umrah, terutama Terminal 2F, akan kami revitalisasi karena akan dijadikan terminal keberangkatan jamaah umrah,” Jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin. “Sementara, untuk Terminal 2D dan Terminal 2E tetap akan digunakan sebagai terminal penerbangan domestik.”
Awaluddin menambahkan bahwa revitalisasi terminal lama (Terminal 1 dan Terminal 2) Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan mulai dilakukan pada bulan Agustus mendatang. Untuk tahap awal, revitalisasi akan mulai dilaksanakan di Terminal 1, dengan tahap awal revitalisasi dilakukan di Terminal 1C, kemudian disusul dengan Terminal 1B dan Terminal 1A.
“Konsepnya, selama rehabilitasi, situasi terminal itu tetap beroperasi, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk revitalisasi pada tiga sub-terminal tersebut diperkirakan sekitar 18 bulan,” sambung Awaluddin. “Setelah revitalisasi Terminal 1 selesai, kami akan melanjutkan dengan merevitalisasi Terminal 2, yang diprioritaskan pada Terminal 2F untuk keberangkatan jamaah umrah.”
Menurut data Kementerian Agama, tahun lalu jumlah jamaah umrah yang berangkat dari Indonesia ke Tanah Suci mencapai 818.000 orang, atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 717.000 jamaah. Sementara, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memaparkan bahwa jumlah visa yang dikeluarkan untuk Indonesia pada tahun 2016 mencapai 699 ribu visa, meningkat 7,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara, untuk momen Ramadan tahun 2017 ini, jumlah jamaah umrah dari Tanah Air sedikit mengalami penurunan dibandingkan momen yang sama tahun lalu. Jatuhnya bulan Ramadan di musim panas dan kondisi ekonomi rakyat Indonesia menjadi dua faktor utama penyebab penurunan jumlah jamaah, selain pemutusan hubungan Arab Saudi dan Qatar yang berimbas pada penerbangan milik maskapai Qatar Airways.