TANGERANG – Akhir pekan kemarin, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan ramp check atau uji kelayakan untuk fasilitas, sarana, dan prasarana di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ramp check ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang pada masa Lebaran mendatang.
Ramp check dilakukan di sejumlah menara atau tower pengawas dan komunikasi lalu lintas penerbangan. Kemudian, dilakukan di sekitar dalam tower atau Aerodrome Control (ADC) serta unit Approach Control (APP). Setelah pemeriksaan tower, ramp check dilanjutkan ke Terminal I, yang meliputi kesiapan rutin terminal beserta seluruh perangkat dan fasilitasnya.
“Dalam dua hari terakhir, kami konsentrasi pada keselamatan dan keamanan karena di simpul transportasi sudah ada teror bom. Halte Kampung Melayu adalah simpul transportasi, kami fokus ke simpul transportasi udara,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso. “Ramp check ini untuk kesiapan angkutan mudik Lebaran akhir Juni nanti.”
Menurut Agus, dari hasil pemeriksaan ramp check itu, tidak ditemukan masalah berarti. Meski ada beberapa yang bermasalah, namun secara garis besar persiapan relatif sudah siap, karena pesawat terbang di-maintenance di bengkel masing-masing. Dia mengaku hanya menemukan masalah minor dalam ramp check itu. “Secara general, masalah minor saja yang ditemukan dan saya instruksikan untuk diganti. Kami tidak hanya cek pesawat terbang, tadi kami juga cek di tower,” tambahnya.
Sebelumnya, Agus telah mendapatkan instruksi dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pengamanan ekstra ketat terhadap objek-objek vital di penerbangan. Hal ini sehubungan dengan ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu malam lalu.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait pengamanan bandara selama mudik nanti. Aparat kepolisian dan keamanan bandara ikut dilibatkan,” sambung Agus. “Kami membicarakan keamanan dengan airport. Kami juga koordinasi dengan badan sektoral, baik polisi maupun pihak keamanan bandara.”
Kementerian Perhubungan tahun ini menetapkan 26 hari masa operasi mudik Lebaran, dari 15 Juni sampai 10 Juli dengan perkiraan masa puncak mudik pada 22 Juni dan balik pada 2 Juli. Pengguna pesawat terbang selama masa mudik Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 5,5 juta orang, meningkat dibandingkan tahun lalu yang sebesar 4,9 juta penumpang.