JAKARTA – PT Angkasa Pura II siap menggelontorkan dana Rp625 miliar guna mengembangkan sisi udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Nantinya, total ada 12 proyek pengembangan sisi udara yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas landasan pacu agar dapat melayani hingga 86 penerbangan per jam pada akhir tahun 2017 mendatang atau paling lambat awal tahun depan.
Pengembangan yang dilakukan PT Angkasa Pura II untuk Bandara Soekarno-Hatta di antaranya perluasan beberapa wilayah apron dan taxiway di zona utara dan selatan, penambahan jalur penghubung taxiway, serta penambahan satu rapid exit taxiway di zona utara. “Seluruh proyek tersebut diharapkan rampung sesuai jadwal sehingga program peningkatan kapasitas runway menjadi 86 penerbangan per jam dapat diimplementasikan pada akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan,” ujar Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin.
“Jika kapasitas dua landasan pacu dapat bertambah dari 72 penerbangan menjadi 86 penerbangan, diharapkan ada penambahan rute baru penerbangan internasional,” sambung Awaluddin. “Selain itu, ketepatan waktu maskapai atau on-time performance juga semakin baik, sehingga dapat meningkatkan layanan terhadap penumpang.”
Selain pengembangan sisi udara untuk implementasi improvement runway capacity (IRC) 86, di Bandara Soekarno-Hatta juga telah dimulai pembangunan infrastruktur yang juga berada di sisi udara, yakni east cross taxiway yang menghubungkan runway utara dan selatan. Dalam waktu dekat, pengembangan lainnya sisi udara juga akan dilakukan, yaitu pembangunan runway ketiga.
Rangkaian pengembangan di sisi udara tersebut mengikuti pengembangan yang dilakukan di sisi darat., yakni antara lain pembangunan kawasan Terminal 3, Skytrain, integrated building, stasiun kereta bandara, cargo village, revitalisasi Terminal 1 & 2, dan lain sebagainya. Keseluruhan pengembangan di sisi udara dan sisi darat ini tidak lain agar Bandara Soekarno-Hatta memiliki daya saing di antara bandara-bandara berkelas dunia lainnya dan juga untuk mengantisipasi pertumbuhan penumpang pesawat.