Tangerang – PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan membangun jalur penghubung runway utara dan selatan di sebelah timur atau east cross taxiway Bandara Soetta, Tangerang, Banten. East cross taxiway tersebut dibangun untuk mendukung pergerakan pesawat supaya lebih dinamis.
“Total biaya untuk pembangunan east cross taxiway ini adalah Rp 1,15 triliun,” kata Presiden Direktur PT AP II, Muhammad Awaluddin di Tangerang, Kamis (9/2). AP II menargetkan east cross taxiway ini mulai beroperasi tahun 2018. Rencana pembangunannya akan dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu Tahap I tahun 2016-2017, Tahap II pada 2017-2018, dan Tahap III pada 2022-2023.
“Jika pembangunan tahap I dan II selesai maka east cross taxiway sudah mulai bisa dilalui pesawat, sementara tahap III merupakan pembangunan penambahan jalur,” jelas Awaluddin. Di Bandara Soetta juga sudah ada west cross taxiway yang telah dipakai pesawat untuk melintas dari runway utara ke runway selatan dan sebaliknya lewat sisi barat.
“Melalui west cross taxiway ditambah dengan east cross taxiway yang menghubungkan kedua runway, maka pesawat semakin mudah dan cepat untuk mencapai apron di Terminal 1, 2, maupun 3. Hal ini tentunya membuat operasional pesawat semakin efisien di samping meningkatkan on time performance maskapai sehingga juga berujung pada peningkatan pelayanan kepada penumpang pesawat,” bebernya.
Dengan adanya east cross taxiway ini dapat memaksimalkan kapasitas dua runway agar bisa mengakomodir pergerakan pesawat supaya lebih efisien. Saat ini pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 72 pergerakan per jam yang kelak akan ditingkatkan menjadi 86 pergerakan per jam pada November 2017 mendatang.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT AP II, Agus Haryadi, “Upaya peningkatan kapasitas runway atau improvement runway capacity (IRC) 86 diantaranya dengan menambah satu rapid exit taxiway dan connecting taxiway di runway utara. Serta dilakukan perpanjangan taxiway di beberapa titik di sisi selatan.”