Jakarta – Dalam kampanyenya di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, yang bersentuhan langsung dengan kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Calon Gubernur Banten Rano Karno mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki visi dan misi untuk memaksimalkan pembangunan infrastruktur Banten lewat pajak bandara.
Rano Karno mengungkapkan bahwa ia dulu sempat berjuang supaya Provinsi Banten memperoleh pajak dan meminta supaya Bandara Soekarno-Hatta tak diklaim berada di wilayah Cengkareng, Jakarta.
“Bertahun-tahun bandara ini tidak semeter pun tanah Jakarta, ini tanah Banten. Maka saya bertemu dengan Pak Budi Karya yang sekarang menteri dan Pak Presiden Jokowi. Kami ingin pengakuan,” ujar Rano Karno, Jumat (6/1).
Usai bertemu dengan Presiden Jokowi dan PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Soetta pada 15 Januari 2016 lalu, Bandara Soetta akhirnya telah memperoleh pengakuan berada di kawasan Banten, bukan Jakarta. Ketika mendarat pun penyebutan pilot seluruh maskapai telah berubah dari Cengkareng menjadi Tangerang, Banten.
“Setiap pesawat mau mendarat sekarang menyebut, ‘Selamat datang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten’,” jelas Rano Karno.
Di samping itu, Rano juga berencana untuk memaksimalkan pendapatan dari penerimaan pajak Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya, selama ini pajak yang masuk dari Bandara Soetta hanya masuk ke tingkat Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, sedangkan Provinsi Banten tidak menerima apa-apa dari Bandara Soetta.
Padahal menurut Rano terdapat sekitar 70 juta penumpang yang menggunakan Bandara Soetta tiap tahunnya. Apalagi Bandara Soekarno-Hatta juga termasuk salah satu pintu utama bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang hendak berkunjung ke Indonesia.
Usai lokasi Bandara Soetta diakui masuk wilayah Banten, menurut Rano, program nasional berupa pelebaran bandara yang mencapai 1.000 hektare pun mulai dicanangkan. “Semuanya masuk ke wilayah Banten, ini sudah termasuk juga pembangunan kereta api ke bandara dari Sudirman. Ini menjadi potensi besar tidak hanya dari pajak, tapi logistik juga,” kata Rano Karno.
Lebih lanjut Rano berharap jika proyek nasional pelebaran bandara berjalan lancar, maka Provinsi Banten juga turut maju. APBD Provinsi Banten yang hanya sekitar Rp 10 triliun bisa mengalami peningkatan berkat pendapatan dari pajak, seperti pajak Bandara Soetta.