Jakarta – Sebanyak 4 bandara yang berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura (AP) II memperoleh sertifikat Standar Minimum Pengamanan Tahun 2022 dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). AP II sendiri menjadi salah satu perusahaan dari 16 pengelola objek vital strategis dan fasilitas publik di Indonesia.

Petugas AVSEC Bandara Soekarno-Hatta (Sumber : www.angkasapura2.co.id)
Adapun keempat bandar udara Angkasa Pura II yang menerima sertifikat tersebut antara lain, Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Kualanamu (Deli Serdang), Bandara HAS Hanandjoeddin (Belitung), dan Bandara Soekarno-Hatta (Banten).
Pihak BNPT mengungkapkan bahwa penyerahan sertifikat tersebut diharapkan agar pengelola objek vital strategis dan fasilitas publik bisa terus meningkatkan kualitas pengamanan dari ancaman tindak pidana terorisme.
“Kita harus memiliki semangat kolektif dan kolaborasi dalam melawan terorisme untuk meningkatkan daya cegah dan daya tangkal dalam upaya preventif mencegah terjadinya tindak pidana terorisme,” jelas Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., seperti dilansir dari Liputan6.
Sementara itu, President Director AP II Muhammad Awaluddin menyatakan bahwa sertifikat yang diberikan oleh BNPT ini menunjukkan bahwa Angkasa Pura II berkomitmen dalam aspek keamanan untuk mencegah tindakan terorisme di bandara-bandara yang dikelolanya.
“Bandara merupakan objek vital dan pintu masuk utama negara, sehingga sangat penting bagi AP II untuk memiliki suatu standar pengamanan guna mencegah dan memastikan bandara selalu aman dari segala bentuk terorisme. Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, bersama 3 bandara lainnya, telah mendapat sertifikat Standar Minimum Pengamanan dari BNPT,” papar Awaluddin.
“Keamanan bandara selalu menjadi fokus AP II, khususnya dalam pencegahan dan penanganan terorisme atau radikalisme. AP II bersama BNPT, TNI dan Polri, serta stakeholder lainnya secara berkelanjutan akan meningkatkan aspek keamanan di bandara-bandara untuk dapat selalu mencegah bentuk terorisme dan radikalisme,” sambung Awaluddin.
Sedangkan Director of Operation AP II Muhamad Wasid menambahkan, aspek keamanan di bandara-bandara Angkasa Pura II diperkuat oleh personel yang sangat memahami potensi ancaman terorisme dan radikalisme. Selain didukung personel Aviation Security (Avsec), keamanan di bandara AP II juga diperkuat unsur TNI dan Polri.
“Kolaborasi yang baik antara Avsec serta TNI dan Polri sangat memperkuat pengamanan di bandara-bandara AP II. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan TNI dan Polri yang turut dalam pengamanan bandara AP II,” pungkas Wasid.