Jakarta – Usai sempat terhenti pelaksanaannya selama 2 tahun karena pandemi, Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan kembali menyambut calon jemaah haji. Pihak manajemen Bandara Soetta akan menyiapkan Terminal 2F sebagai titik keberangkatan para jamaah haji asal Indonesia.
“Kita sudah persiapkan Terminal 2F sebagai terminal khusus keberangkatan dan kedatangan calon jemaah haji tahun ini. Secara fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) kita sudah siapkan, dan juga tentu kita koordinasikan dengan Bea Cukai, Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta dan KKP,” kata Senior Manager of Branch Communication and Legal Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi, seperti dilansir dari Liputan6.
Tahun 2022 ini setidaknya ada sekitar 29 ribu calon jemaah haji yang akan terbang lewat Bandara Soekarno-Hatta dari berbagai embarkasi. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kemenag ada 29 ribu jamaah yang akan melewati bandara Soekarno-Hatta,” imbuh Holik.
Ia menegaskan, skema keberangkatan untuk para calon jemaah haji juga tergolong lebih simpel dibanding penumpang internasional reguler. Pasalnya, seluruh proses keimigrasian akan dilakukan di setiap asrama haji yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Dengan demikian, setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta maka calon jemaah haji akan langsung naik pesawat menuju Tanah Suci.
“Segala proses keimigrasian dilaksanakan di asrama haji baik itu di Bekasi, maupun di Pondok Gede dan jemaah akan diangkut menggunakan bus, melalui sisi udara langsung ke belakang Terminal 2F dan langsung ke pesawat,” papar Holik.
Adapun penerbangan perdana haji di Bandara Soekarno-Hatta akan dilakukan pada minggu pertama bulan Juni 2022. Oleh sebab itu, selama bulan Juni sampai Agustus 2022 jumlah penumpang di bandara terbesar di Indonesia ini diperkirakan akan meningkat signifikan jumlahnya.
Pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini, pemerintah dan DPR menyepakati besaran biaya haji mencapai Rp39,8 juta per jemaah. Biaya haji tersebut terdiri dari sejumlah komponen, termasuk protokol kesehatan.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) terdiri dari biaya penerbangan, sebagian biaya akomodasi di Mekkah dan Madinah, biaya hidup (living cost), dan biaya visa. “Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) atau biaya yang dibayar langsung oleh jemaah haji rata-rata per jemaah disepakati sebesar Rp39.886.009,” tuturnya.