Quantcast
Channel: Bandara Soekarno-Hatta
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2375

Angkasa Pura Kargo Siap Bangun Cargo Village 90 Hektar di Bandara Soetta

$
0
0

Jakarta – PT Angkasa Pura Kargo, anak perusahaan PT Angkasa Pura (AP) II berencana membangun proyek cargo village untuk mengatasi over kapasitas penampungan kargo di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Cargo village tersebut rencananya dibangun di lahan seluas 90 hektar dan mampu menampung kargo sejumlah 1,5 juta ton.

Angkasa Pura Kargo Siap Bangun Cargo Village 90 Hektar di Bandara Soetta - industri.kontan.co.id

Angkasa Pura Kargo Siap Bangun Cargo Village 90 Hektar di Bandara Soetta – industri.kontan.co.id

“Yang berhubungan dengan cargo, kita akan bangun cargo village, cargo village akan bangun di lahan 90 hektar untuk membangun gudang di Bandara Soekarno Hatta. Sekarang jumlah cargo ada 30 hektar kita akan pindahkan di kapasitas lahan 90 hektar, jadi akan lebih besar 3 kali lipat dari sekarang,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Cargo, Denny Fikri, di kantor Hipmi, Menara Bidakara II, Jakarta Selatan, Rabu (9/11).

Hingga kini kapasitas penampungan terminal cargo di Bandara Soetta berjumlah 300-700 ton per tahun yang hanya ditampung dalam lahan 30 hektar. Di samping itu perluasan juga perlu dilakukan karena Bandara Soetta kini bukan hanya menjadi pusat (hub) kargo domestik saja, tetapi juga internasional.

“Kalau kita lihat saat ini Bandara Soetta untuk domestik sudah menjadi hub, internasional cita-cita kita menjadi hub. Kita ingin menjadikan Bandara Cengkareng sebagai hub untuk internasional kita inginnya cargo-cargo di negara tetangga balik ke sini,” ungkap Denny.

“Kita juga ingin hubungan antara internasional dan domestik lebih mudah sehingga Jakarta sekarang kan menjadi hub, jadi domestik masuk ke Jakarta itu jadi hub sehingga bisa diterbangkan kemana-mana,” imbuhnya.

Ia juga mengharapkan adanya teknologi yang dapat membuat proses operasional Cargo Village menjadi lebih cepat. Denny masih mempertimbangkan hendak menggunakan teknologi dari dalam atau luar negeri.

“Kemudian kita harapkan teknologi yang lebih cepat, saat ini kita bersaing dengan Singapura dan lain-lain, itu proses cargo mereka kan cepat, kita harapkan proses cargo kita cepat, itu harus dibantu dengan teknologi. Nah teknologi itu yang perlu dicari apakah itu dari luar apakah create sendiri, itu yang kita pertimbangkan,” kata Denny.

Sedangkan untuk pengelolaannya kelak akan dilaksanakan dengan sistem tender terbuka. “Yang pasti dengan membangun cargo village yang baru kita bisa bersaing dari luar dan membawa cargo sehingga transhipment bisa terjadi, dan Jakarta bisa jadi hub. Mengenai siapa pemainnya yang mengoperasikan itu ya kita serahkan ke pasar akan kita buka. Proses tender akan dilakukan pada tahun 2017 untuk menentukan operator dan mengakomodir sistemnya,” lanjutnya.

Di samping itu pihaknya juga akan memikirkan seperti apa akses pengiriman kargo lewat jalur darat dengan memanfaatkan kereta Bandara Soetta dan Tol Kunciran.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2375

Trending Articles