Jakarta – PT Angkasa Pura II (Persero) kini berupaya untuk terus mengembangkan implementasi konsep Smart Airport berbasis teknologi untuk menjamin kemudahan, kenyamanan, dan keamanan yang mutakhir, sehingga dapat mengoptimalkan operasional bandara.
Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, penerapan konsep smart airport tersebut seharusnya dapat meningkatkan pendapatan AP II. “Percuma kita bikin smart airport, tapi tidak bisa meningkatkan performa dari revenue Angkasa Pura II misalnya. Kemudian kita harus memberikan layanan dan pengalaman customer satisfaction penumpang yang lebih baik, lebih hemat, dan benar-benar di didukung oleh teknologi keamanan smart security,” ujar Hammam, Rabu (18/8), seperti dilansir Liputan6.
Hammam berpendapat, konsep Smart Airport merupakan sebuah bandar udara yang mempunyai kecerdasan, di mana tiap komponen dalam sistem bandara tersebut harus mempunyai keunggulan bahwa Smart Airport itu harus mampu meningkatkan pendapatan.
Selain itu, implementasi konsep Smart Airport juga harus dilihat dari sisi pemanfaatan energi. Smart Airport harus mempunyai inisiasi untuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan, sehingga dapat mengurangi gas rumah kaca. “Dalam upaya mengoperasikan seluruh Smart airport kita lihat juga dari sisi pemanfaatan energinya. Apakah dia memiliki inisiasi-inisiasi untuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan yang ujungnya tentunya haruslah bisa mengurangi gas rumah kaca,” paparnya.
Hammam menambahkan, zero emisi adalah tujuan untuk mencapai teknologi hijau yang diarahkan presiden sebagai green ekonomi. Oleh sebab itu, implementasi konsep Smart Airport oleh AP II juga harus mengacu pada green economy. “Apakah bandara kita itu bagian daripada Green economy? Tentu saja dan karenanya kita haruslah berupaya membangun ekosistem di dalam Smart airport ini. Agar seluruh indikator seperti penerapan teknologi hijau, bagaimana menurunkan emisi dari bandara kita, itu menjadi perhatian kita,” kata Hammam.
Smart Airport pun dapat memanfaatkan berbagai teknologi internet of thing dengan memasang sensor-sensor yang canggih dari digital network yang merupakan jaringan konvergen. “Jadi kita dari sisi energi juga kita bicara tentang Smart Green yang memungkinkan operasi yang reliable di dalam pengoperasian bandara kita, dan didukung oleh sistem integrasi yang pada ujungnya pasti akan dinikmati oleh pengguna layanan smart airport atau bandara cerdas ini,” tutupnya.