Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa selama bulan Mei 2021 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 155.610 kunjungan. Angka tersebut rupanya mengalami penurunan sebesar 3,85 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 lalu atau secara year on year (YoY). Akan tetapi, bila dibanding dengan bulan April 2021 sebelumnya, jumlah kunjungan turis asing Mei 2021 naik 24,48 persen.
“Pada Mei 2021 jumlah kunjungan wisman itu mencapai 155.610 kunjungan. Kalau lihat dari grafik ini sangat jelas bahwa kunjungan wisman masih terkendala karena mobilitas pelarangan penerbangan masih ada,” ucap Kepala BPS Margo Yuwono, Kamis (1/7), seperti dilansir Kompas.
Margo menambahkan, penurunan jumlah wisman yang mengunjungi Indonesia akan berdampak pada industri turunan pariwisata. “Hal ini karena memang sektor pariwisata memberi dampak besar terhadap sektor ekonomi lainnya,” jelas Margo.
Masih menurut data BPS, kunjungan wisman paling banyak ke Indonesia didominasi oleh turis asal Timor Leste sebanyak 80 ribu kunjungan, kemudian disusul wisman asal negara Malaysia 49 ribu kunjungan, China sebanyak 5.200 ribu kunjungan, Singapura 2.510 kunjungan, dan Amerika Serikat 2.260 kunjungan. Jika ditinjau secara kumulatif sejak Januari-Mei, kunjungan asal Timor Leste sebanyak 333, ribu kunjungan, disusul Malaysia sebanyak 211 ribu kunjungan, dan China 28 ribu kunjungan.
Para turis asing paling banyak masuk ke Indonesia lewat pintu masuk darat mencapai 97.036 kunjungan, disusul pintu masuk laut 44.526 kunjungan, dan pintu masuk udara sebanyak 14.045 kunjungan. Apabila dilihat dari pintu masuk udara, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mengalami pertumbuhan dari 506 kunjungan pada Mei 2020 menjadi 14.045 kunjungan pada bulan Mei 2021.
Bandara Kualanamu, Sumatera Utara merupakan bandar udara dengan kenaikan kunjungan wisman tertinggi sebesar 4.900% (dari 1 kunjungan menjadi 50 kunjungan), disusul oleh Bandara Soekarno-Hatta, Banten sebesar 3.126,01% dari 396 kunjungan menjadi 12.775 kunjungan, dan Bandara Juanda, Jawa Timur sebesar 1.233,33% dari 12 kunjungan menjadi 160 kunjungan. Sedangkan penurunan jumlah kunjungan wisman terjadi di Bandara Sultan Badaruddin II, Sumatera Selatan sebesar 100%, kemudian Bandara Ngurah Rai, Bali dengan persentase penurunan sebesar 76,47%.