Quantcast
Channel: Bandara Soekarno-Hatta
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2375

Merugi, Garuda Tutup Rute Jakarta ke Amsterdam, Kuala Lumpur, Sydney?

$
0
0

JAKARTA – Maskapai Garuda Indonesia dikabarkan tengah melakukan evaluasi rute-rute penerbangan mereka, bahkan tidak mungkin untuk menghentikan pengoperasian. Desas-desus yang beredar mengatakan bahwa maskapai pelat merah tersebut akan menutup sejumlah rute internasional, termasuk Jakarta-Amsterdam, Jakarta-Kuala Lumpur, dan Jakarta-Sydney.

Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta - www.tribunnews.com

Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta – www.tribunnews.com

“Kami masih review Amsterdam. Kami review terus-menerus. Tiga rute yang kami amati ketat yakni Amsterdam-Jakarta, Jakarta-Kuala Lumpur, dan Jakarta-Sydney,” papar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dilansir dari Bisnis. “Untuk rute internasional lainnya yang masuk dalam status pemantauan adalah dari dan menuju Seoul, Korea Selatan.”

Untuk tujuan Singapura, diketahui bahwa Garuda Indonesia telah mengurangi frekuensi penerbangan karena dinilai kurang prospek (challenging). Sebelumnya, perusahaan telah menutup rute Osaka, Jepang dan kemungkinan akan segera menutup rute penerbangan ke dan dari Perth dan Melbourne mulai bulan Juli 2021 mendatang.

Rute ke Sydney tetap dibuka kendati frekuensi penerbangan dikurangi hanya menjadi seminggu sekali untuk menjaga setidaknya ada konektivitas. Saat ini, tambah Irfan, Negeri Kanguru telah mengetatkan pergerakan masyarakat untuk masuk ke negaranya. Bahkan, sebelumnya otoritas negara itu hanya memperbolehkan maksimum sebanyak 50 orang untuk masuk ke negaranya.

“Memang ada sejumlah rute internasional yang bakal dihentikan karena merugi, tetapi ada juga rute yang masih dipertahankan karena memiliki potensi ke depannya,” sambung Irfan. “Dengan kondisi saat ini, ketika mayoritas negara menutup pintu perbatasannya, Garuda pun terbang ke rute internasional dengan prioritas penerbangan kargo.”

Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI pada Senin (21/6) kemarin, Irfan memaparkan bahwa kinerja Garuda Indonesia pada tahun 2020 turun tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Garuda menderita rugi bersih sebesar 2,5 miliar dolar AS atau setara Rp35 triliun dibandingkan tahun 2019 yang mencetak laba bersih sebesar 6,99 juta dolar AS atau Rp98 miliar.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2375

Trending Articles