Jakarta – Maskapai berbiaya murah, Citilink Indonesia akan membuka rute baru yang melayani penerbangan langsung Tanjungpinang-Jakarta dan sebaliknya mulai tanggal 28 Februari 2021 mendatang. Selain itu, ada juga beberapa kota di Indonesia yang dapat dijangkau dari dan ke Tanjungpinang, tetapi lewat Jakarta.
“Kota-kota itu di antaranya Makassar, Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Balikpapan dan Lombok,” demikian kata Citilink di situs resminya, Rabu (24/2). Adapun penerbangan Citilink rute Tanjung Pinang-Jakarta tersebut akan memperoleh fasilitas berupa bagasi dengan kapasitas hingga 20 kg.
Selain itu, untuk pemegang kartu GarudaMiles juga akan memperoleh ekstra 200 Miles dengan memesan tiket penerbangan Jakarta-Tanjungpinang atau sebaliknya. Agar bisa memperoleh ekstra 200 Miles, terdapat beberapa syarat dan ketentuan yang perlu dipatuhi, yaitu pembelian tiket pesawat dilakukan mulai tanggal 24 Februari – 10 Maret 2020 dan berlaku untuk jadwal penerbangan 25 Februari – 31 Maret 2021. “Berlaku untuk pembelian tiket Citilink melalui citilink.co.id, member.citilink.co.id, dan BetterFly Citilink mobile app,” kata Citilink.
Promo tersebut berlaku untuk penerbangan langsung dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (Jakarta/Cengkareng) ke Tanjungpinang maupun dari Tanjungpinang ke Bandara Soetta. Selanjutnya, promo hanya berlaku untuk tiket penerbangan kelas A, B, D, E, F, G, H, K, L, M, N, O, P.
Klaim miles bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu menunjukkan kartu GarudaMiles pada petugas bandara saat check in. Kartu keanggotaan dapat di-download pada website member.citilink.co.id atau BetterFly Citilink mobile app. Kedua, apabila menggunakan fasilitas web check-in atau self check-in dan tak bertemu petugas, proses klaim miles pada penerbangan akan dikirimkan ke akun.
“Silakan mengirimkan email ke member.retro@citilink.co.id sampai dengan tanggal 31 Maret 2021 dengan melampirkan: Kartu keanggotaan GarudaMiles; dan e-ticket/boarding pass penerbangan,” beber Citilink.
Dalam rangka memudahkan para traveler, pemerintah juga berencana untuk mengizinkan alat tes GeNose agar dapat digunakan sebagai syarat penerbangan mulai 1 April 2021. “Nanti akan kita revisi aturannya. Bandaranya kita belum tahu masih dikaji. Pokoknya kita masih prepare. Supaya semuanya matang, peralatan siap, tempat siap, prosedur siap, airline siap, bandara siap,” ucap Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto.