Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) II akan merilis airport single identity (Airport ID) pada kuartal II-2021. Inovasi airport single identity atau Airport ID ini sendiri termasuk dalam program Leading Digital yang digagas oleh AP II tahun ini.
Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT AP II – www.merdeka.com
Menurut Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, tiap traveler, pengunjung bandara, dan staf atau pekerja di bandar udara dapat memperoleh Airport ID untuk mengakses berbagai layanan di bandara, mulai dari layanan keberangkatan dan kedatangan yang lebih sederhana dan mudah, layanan terkait penerbangan, layanan di area 3T (transportation, travel, tourism), hingga layanan pihak ketiga seperti hotel, transportasi publik, dan kesehatan.
Selain itu, melalui Airport ID ini PT AP II juga bisa lebih mengenal pelanggan dengan konsep Know Your Customer (KYC), memberikan kelancaran berbagai proses di bandara (Seamless Experience), meningkatkan aspek keamanan, dan memberikan layanan yang lebih personal (Personalized Services).
“Implementasi Airport ID ini adalah pertama di Indonesia, dan pada tahap awal ada di Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki ekosistem lengkap untuk mengakomodir berbagai kebutuhan. Tahap selanjutnya, akan dikenalkan di bandara-bandara lain,” ucap Awaluddin, Rabu (27/1), seperti dilansir Beritasatu.
Lebih lanjut Awaluddin menjelaskan, Airport ID masih terus disempurnakan sebelum diluncurkan ke publik pada kuartal II 2021. Di samping itu, Angkasa Pura II juga menegaskan kesiapan digitalisasi dan pengembangan infrastruktur informasi untuk aspek operasional, melalui program pengembangan platform digital yang dinamai Digitally Ready for Operation and Infrastructure Development atau DROID Platform.
DROID Platform tersebut diimplementasikan lewat pengembangan 3 aplikasi sekaligus, yakni Indonesia Airports mobile platform (INAirport), mobile platform untuk operasi internal (iPerform), dan Smart Airport Collaborative Decision Making (A-CDM).
Adapun INAirport merupakan aplikasi untuk memberi layanan dan informasi bandara AP II untuk traveler. Sedangkan iPerform adalah aplikasi operasi internal untuk mendukung pekerjaan karyawan di seluruh unit, termasuk memonitor operasional bandara secara real time. Smart A-CDM adalah platform antar stakeholder bandara untuk mendukung konsep dan implementasi A-CDM di Bandara Soekarno-Hatta. Lewat Smart A-CDM, stakeholder di Bandara Soetta bisa saling berbagi data dan informasi di satu platform terkait operasional bandara serta penerbangan.