JAKARTA – Pihak Bandara Internasional Soekarno-Hatta masih belum membuka akses Gedung Transit Oriented Development (TOD) M1 serta pengoperasian kereta layang atau skytrain. Kebijakan ini mengikuti aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tangerang yang baru akan berakhir pada tanggal 19 November 2020 mendatang.
“TOD M1 masih kami off (tutup) sampai menunggu perkembangan lebih lanjut,” tutur Manajer Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar, dilansir dari Kompas. “Skytrain juga masih off. Namun, kami sudah menyiapkan pengganti moda shuttle bus menuju Terminal 2, Terminal 3, dan juga Terminal Kargo.”
TOD M1 sendiri merupakan pintu masuk calon penumpang yang hendak menuju Bandara Soekarno-Hatta dari arah Kota Tangerang. Jadi, untuk penumpang yang datang dari arah Kota Tangerang, saat ini dapat masuk melalui akses Jalan Perimeter Utara dan Perimeter Selatan. Sementara, untuk calon penumpang dari arah Jakarta, ada banyak pilihan transportasi, mulai dari taksi hingga bus Damri. “Kami mengimbau agar calon penumpang bisa tiba di bandara tiga jam sebelum keberangkatan,” sambung Haerul.
Pada minggu lalu, Pemerintah Kota Tangerang memang resmi memperpanjang PSBB berdasarkan Keputusan Gubernur Banten No. 443.KRP.241-HUK/2020 tentang Penetapan Perpanjangan Tahap Kedua Pembatasan Sosial Berskala Besar di Provinsi Banten. Penetapan PSBB kali ini diberlakukan mulai tanggal 21 Oktober hingga 19 November 2020 mendatang, atau selama satu bulan.
Ini berarti, Kota Tangerang sudah memberlakukan kebijakan PSBB untuk ke-13 kalinya. Sebelumnya, PSBB dilakukan mulai tanggal 21 September hingga 20 Oktober 2020. Dalam rentang waktu tersebut, tercatat ada 1.296 kasus positif virus corona, dengan rincian 331 pasien dirawat, 990 pasien sembuh, serta 56 pasien meninggal dunia.
Wilayah Pemeritah Kota Tangerang hingga saat ini masih berstatus zona oranye dalam penyebaran kasus COVID-19 dengan Kecamatan Periuk sebagai kecamatan dengan kasus positif virus corona terbanyak, yaitu 229 kasus. Dari kecamatan tersebut, Kelurahan Gebang Raya menjadi penyumbang kasus terbesar, yakni 128 kasus COVID-19.