Jakarta – Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta meluncurkan aplikasi Passenger Monitoring and Payment System (PATOPS) pada Selasa (1/9) lalu. Aplikasi PATOPS ini sengaja diluncurkan untuk memudahkan penumpang dari luar negeri membayar pajak atas barang bawaannya. Selain itu, pengembangan aplikasi PATOPS dilakukan guna mengintegrasikan pelayanan dan pengawasan terhadap barang bawaan penumpang.

Bea Cukai Soekarno-Hatta meluncurkan Aplikasi Passenger Monitoring and Payment System (PATOPS) – republika.co.id
“Aplikasi PATOPS ini adalah sebuah inovasi dari pegawai kami agar memberikan kemudahan bagi penumpang untuk membayar pajak di terminal,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Finari Manan, Rabu (9/9), seperti dilansir JPNN.
Lebih lanjut Finari menjelaskan, penumpang penerbangan internasional yang membawa barang bawaan biasanya harus membayar bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Dengan aplikasi PATOPS, bea masuk dan pajak dalam rangka impor bisa diurus sekaligus.
Selain itu, keberadaan Bea Cukai Bandara Soetta di terminal kedatangan internasional tak melulu berkaitan dengan pengawasan arus lalu lintas barang. Dengan tugas sebagai revenue collector, Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta juga memungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI) terhadap barang impor lewat mekanisme barang bawaan penumpang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Patroli dan Operasi I Bea Cukai Soekarno Hatta Anton menuturkan jika aplikasi tentang customs clearance di terminal sebelumnya dibuat secara terpisah-pisah. Akan tetapi, dengan kehadiran PATOPS maka pemakaian semua aplikasi itu terintegrasi dan lebih sederhana. Para penumpang bisa memanfaatkan layanan dalam aplikasi PATOPS, seperti Customs Declaration dan Penangguhan Pengeluaran.
Kemudian, ada juga layanan Surat Titipan, Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK) Barang Penumpang, Pembawaan Mata Uang, Surat Permohonan Membawa Barang (SPMB) BC 3.4, Impor Sementara, dan ATA Carnet.
Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta turut memperkenalkan aplikasi PATOPS pada pihak maskapai yang melayani penerbangan internasional supaya dapat ikut menginformasikan seputar aplikasi tersebut pada para penumpang.
Finari mengharapkan aplikasi PATOPS ke depannya dapat dikembangkan lebih baik lagi dan semua masalah terkait Bea Cukai dapat dilimpahkan ke aplikasi tersebut. Targetnya, aplikasi PATOPS dapat diakui dan digunakan secara nasional. “Aplikasi inhouse ini akan terus dikembangkan untuk dapat disinergikan dengan aplikasi customs declaration online yang saat ini sedang dalam tahap finishing,” tandasnya.