Sejak resmi dioperasikan sekitar dua bulan yang lalu, Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta memang masih memiliki beberapa kekurangan. Namun, dengan perbaikan dan penambahan sarana serta fasilitas penunjang, terminal baru ini diharapkan mampu bersaing dengan bandara internasional lainnya, seperti Bandara Changi di Singapura dan Bandara Dubai.
Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta – ekonomi.metrotvnews.com
“Memang, peresmian Terminal 3 terkesan terburu-buru,” kata pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo. “Tetapi, seiring dengan waktu, saya lihat sudah banyak kemajuan yang dilakukan PT Angkasa Pura II selaku operator bandara.”
Kemajuan ini salah satunya ditunjukkan dengan keberadaan restoran dan beberapa kafe yang sudah mulai beroperasi. “Terminal 3 ini bisa meniru Bandara Dubai dengan keberadaan beberapa restoran dan toko yang dapat menarik perhatian penumpang,” sambung salah satu dari lima juri yang mewakili Asia pada pameran dirgantara Paris Airshow ini.
“Di bandara Dubai, keberadaan toko perhiasan membuat orang tak merasa bosan meski harus menunggu lama di bandara,” sambungnya. “Selain itu, Terminal 3 juga dapat seperti Changi yang memadukan beragam gaya hidup.”
Ditambahkan Dudi, banyak orang yang datang ke Changi bukan untuk naik pesawat, tetapi sekadar meeting. Meski merupakan bandara lama, tetapi fasilitas di Changi selalu diperbarui dengan sesuatu yang menarik perhatian. “Kita juga bisa mencontoh seperti itu dengan mengedepankan lifestyle-nya, kehadiran merchant-merchant kelas dunia, tanpa mengurangi fungsi dari bandara itu sendiri,” tambahnya.
Jika pembangunan dan pengembangan sudah 100 persen, Dudi pun optimistis bahwa Terminal 3 Bandara Soetta dapat bersaing dengan bandara internasional lainnya. “Jika semua prosedur dijalankan dengan baik, termasuk fasilitasnya, kita bisa bangga punya Terminal 3,” tutup Dudi.