Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) II berusaha semaksimal mungkin selama era new normal ini untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan kesehatan para pengguna jasa di bandara. Pasalnya, hal ini juga berkaitan dengan reputasi sebuah bandara.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin – www.wartaekonomi.co.id
Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, menjaga safety level, security level, dan healthy level dari pengelolaan operasi bandara tentunya dapat menaikkan reputasi bandara. “Ada hal-hal secara umum kalau kita bicara mengenai keamanan di bandara penerbangan pada era pandemi Covid-19, kita berfokus kepada tiga hal. Pertama keamanan fisik, kemudian keamanan kesehatan, dan terakhir keamanan siber. Bandara Internasional Soekarno-Hatta mati-matian mengawal itu,” kata Awaluddin, Kamis (2/7), seperti dilansir Republika.
Sebelum adanya pandemi Covid-19, AP II hanya fokus pada keamanan fisik, seperti proteksi akses, pemeriksaan penumpang, dan pengecekan profil penumpang. Tetapi, sekarang AP II juga fokus pada tambahan keamanan yaitu keamanan kesehatan, seperti pemahaman tentang menjaga jarak, touchless processing, pemeriksaan kesehatan, kebersihan dan higienitas serta perlindungan terhadap kesehatan individu.
“Terakhir adalah keamanan siber karena semuanya akan berpindah ke infrastruktur digital melalui koneksi sistem teknologi informasi, sehingga mulai ada perhatian ke arah perlindungan data privasi, keamanan jaringan, proteksi sistem, termasuk kontinuitas bisnisnya ketika ada kegagalan sistem,” beber Awaluddin.
Fasilitas kesehatan pun sangat tergantung dengan sanitasi yang dilakukan, seperti proses tambahan yang sebelumnya tak pernah dilakukan, meliputi penyemprotan disinfektan dan pemeriksaan kesehatan. Di samping itu, dengan adanya proses pemeriksaan kesehatan, penumpang pun akan terkawal dengan baik dan terjamin sebab yang bepergian bisa dilakukan secara tracing dan tracking. “Jadi, proses health screening ini belum ada di bandara sebelumnya, dulu hanya dilakukan kalau ada wabah dan itu tidak selama seperti saat ini,” paparnya.
AP II pun kini lebih mengutamakan touchless processing untuk operasional bandara. “Kita tidak lagi menyediakan layanan seperti public information desk karena diganti secara digital dengan virtual customer assistant,” terangnya.
People protection termasuk aspek yang diperhatikan oleh AP II. Pihak pengelola bandara berupaya memastikan bahwa staf bandara harus terlindungi dari virus corona. “Itulah kenapa staf kita, dilakukan secara rutin rapid test,” tutup Awaluddin.