TANGERANG – PT Angkasa Pura II untuk sementara waktu menutup operasional Terminal 1 dan Terminal 2F di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ini dilakukan perseroan sebagai salah satu upaya pengaturan pola operasional dalam rangka mendukung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta menekan biaya fasilitas dan layanan non-prioritas karena berkurangnya lalu lintas penumpang dampak virus corona.

suasana di Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta – bisnis.com
“Bentuk penghematan dilakukan dengan menekan biaya fasilitas dan layanan non-prioritas karena lalu lintas penumpang pesawat juga berkurang,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin. “Salah satu contoh penghematan yang dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta adalah menutup sementara Terminal 1 dan Terminal 2F, yang juga merupakan upaya melakukan pengaturan pola operasional guna mendukung PSBB.”
Penghematan dari sisi operasional di 19 bandara cukup besar, bisa dilakukan penghematan hingga 70% dari perkiraan yang dianggarkan pada awal tahun. Secara grup, termasuk anak usaha, penghematan bisa dilakukan mencapai 60%. Sebelumnya, PT Angkasa Pura II juga telah menghentikan sementara layanan skytrain di Bandara Soekarno-Hatta.
Selain mengelola arus kas keluar, perusahaan mengupayakan tekanan arus kas masuk yang tergerus akibat turunnya tingkat permintaan dengan menjaga lini bisnis angkutan kargo. Bandara Soekarno-Hatta menjadi titik ketibaan arus bantuan logistik transportasi udara guna membantu Indonesia menghadapi COVID-19. Selain itu, pelabuhan udara ini juga menjadi bandara utama melayani penerbangan repatriasi guna mengantar pulang WNI.
Awaluddin mengatakan, saat ini perseroan menekan biaya operasional, memangkas belanja modal (capital expenditure/capex), dan memperketat manajemen arus kas (cash flow management). Asal tahu saja, pada awal 2020, PT Angkasa Pura II menetapkan capex Rp7,8 triliun. Namun, seiring dengan pandemi virus corona, capex dipangkas menjadi Rp1,4 triliun, dan kemudian diperketat lagi menjadi Rp1,1 triliun.
“Fokus di dalam business survival itu adalah memperhitungkan pengeluaran dengan ketat melalui program cost leadership, lalu memangkas capex, serta memperketat cash flow management,” sambung Awaluddin. “Tahun ini, bukan tahun ekspansi bagi PT Angkasa Pura II karena kami memperhitungkan segala sesuatunya di tengah pandemi ini.”