Jakarta – Proyek kereta tanpa pengemudi atau automated people mover system (APMS) di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang menurut PT Angkasa Pura (AP) II telah memasuki tahap pelaksanaan pembangunan.
Direktur Operasi dan Mesin AP II, Djoko Murjatmodjo mengungkapkan jika tender proyek APMS dimenangkan perusahaan dari Korea Selatan. Namun pihak AP II sendiri masih belum bersedia membeberkan nama perusahaan asal Korsel tersebut.

Jadwal Proyek Bandara Soekarno-Hatta 2016-2018
“People mover sudah tender, dalam pelaksanaan, tetap tender, pelaksanaan pengerjaan, kan rolling stoknya dibikin di pabrik di Korea, terus infrastrukturnya lagi dikerjakan sekarang, kan ada beberapa yang masih diselesaikan,” ujar Djoko di Jakarta.
Sebagai permulaan, akan ada 2 hingga 4 rangkaian kereta tanpa awak dengan satu rangkaian terdiri dari 2 gerbong, pengoperasiannya dilakukan setiap 4 menit sekali akan tiba di masing-masing stasiun atau halte yang ada di tiap terminal Bandara Soetta.
Djoko mengatakan jika pihaknya masih belum memutuskan apakah pengoperasian kereta tanpa awak tersebut akan ditangani langsung oleh PT AP II atau menggaet PT Railink, anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Djoko sekaligus menegaskan jika para penumpang di Bandara Soetta nantinya bisa menikmati fasilitas tersebut secara gratis tanpa dipungut biaya apapun.
“Sekarang itu sudah tahap pelaksanaan pembangunan, baik infrastrukturnya, baik jaringan jalan yang di atas, terus keretanya juga,” imbuhnya.
Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp 800 miliar itu dimenangkan oleh perusahaan dari Korsel karena perusahaan-perusahaan dalam negeri belum dapat menyanggupi dan sebagian besar pada tender juga menyertakan perusahaan dari luar negeri.
“Sekarang baru mulai (pembangunan), kolom-kolomnya sudah ada, kenapa dipasang sekarang, karena supaya nanti tidak bongkar lagi, kalau dipasang belakangan kan pasti berantakan lagi, kalau itu kan tinggal melanjutkan saja, jadi nanti tinggal sambung dan cor saja, jadi tidak begitu kotor,” jelasnya.
Sejalan dengan hal itu, Direktur Angkasa Pura II yang baru, Muhammad Awaluddin mengaku akan mengembangkan Bandara Internasional Soetta menjadi smart airport yang nantinya terintegrasi dengan teknologi digital.
“Saya rasa setelah 25 tahun di ICT (Information and Communication Technology), bisa saya manfaatkan untuk memodernisasi dan mendigitalkan AP II. Konsep smart airport, kita bicarakan masih preliminary idea. Masih ke dalam tahapan yang detail tapi sedang disusun,” paparnya.