Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) II saat ini sudah resmi memegang 6,01% saham di PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Rencananya AP II akan memegang 25% saham BIJB lewat skema pembelian saham dalam portepel secara bertahap sejak 2019 sampai 2021.

Deni Krisnowibowo (Tengah) , Senior Vice President of Corporate Secretary Angkasa Pura II – tangerangonline.id
“Oktober lalu, Angkasa Pura II sudah merealisasikan kepemilikan saham 6,01 persen,” kata Senior Vice President of Corporate Secretary Angkasa Pura II Deni Krisnowibowo, Jumat (29/11), seperti dilansir Tempo. “Tujuan kami menjadi pemegang saham adalah memperkuat posisi Bandara Kertajati sebagai masa depan Jawa Barat, selain itu dapat mendukung konsep multi-airport system yang diterapkan PT. Angakasa Pura II,” sambungnya.
Dengan demikian, komposisi saham dari Bandara Kertajati saat ini dimiliki oleh Pemprov Jabar sebesar 91,44 persen, Koperasi Konsumen Praja Sejahtera Jawa Barat 1,8 persen, PT Jasa Sarana 0,75 persen, dan Angkasa Pura II 6,01 persen. Penyerapan saham berikutnya akan dilaksanakan secara bertahap seperti yang sudah tertuang dalam Perjanjian Pengambilan Bagian Saham Bersyarat.
Sebelumnya, Bandara Kertajati dan AP II juga telah menjalin kerja sama operasi (KSO) yang berlanjut dengan pembelian saham. Lebih lanjut Deni memaparkan bahwa AP II bercita-cita mengembangkan konsep multi-airport system di Bandara Kertajati dengan mensinergikan beberapa bandara sekaligus, termasuk Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang.
“Ini untuk saling mendukung traffic penumpang dan penerbangan terdistribusi dengan baik di antara bandara-bandara tersebut,” paparnya. Kemudian Kertajati juga akan dikembangkan ke arah Aerocity, dengan dibangunnya kawasan komersial, perhotelan, perkantoran, sampai fasilitas pemberangkatan jemaah haji.
“Kami juga akan meningkatkan infrastruktur sisi udara, seperti taxiway dan apron. Sedangkan sisi darat terminal penumpang pesawat serta pengembangan kawasan logistik,” tandasnya. BIJB sendiri kini berdiri di atas lahan seluas 1.000 hektare yang ditunjang dengan terminal penumpang pesawat yang berkapasitas 5,6 juta penumpang per tahun dan landasan pacunya berukuran 3.000 x 60 meter.