JAKARTA – Pada Mei 2019 lalu, PT Angkasa Pura II meresmikan Halal Park di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk mendukung industri halal di Indonesia. Nah, baru-baru ini, perusahaan melakukan repositioning dan rebranding kawasan tersebut menjadi Small, Micro, & Mediun Business Incubator with Learning and Experience Center (SMMILE) Center sebagai pusat kegiatan dan aktivitas pelatihan bagi sektor usaha kecil dan menengah (UKM).

Kawasan SMMILE Center di Bandara Soekarno-Hatta – republika.co.id
Dilansir Republika, kawasan tersebut diproyeksikan untuk memberikan dukungan bagi pelaku UKM, mulai dari program inkubasi (SME Experience Center), pelatihan (SME Training Center), hingga pembiayaan (SME Financial Center). Ketiga program tersebut merupakan bentuk upaya Angkasa Pura II Group dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif, khususnya untuk sektor UMKM di bandara-bandara yang dikelola perusahaan.
“Program pengembangan di SMMILE Center menjangkau UKM konvensional hingga UKM digital atau digital startup,” papar Plt Direktur Utama PT Angkasa Pura Solusi, Yundriati Erdani. “Selain sebagai pusat inkubasi, pelatihan, dan pembiayaan UKM, kawasan SMMILE Center juga menjadi area pemasaran produk dan jasa UKM.”
Yundriati menambahkan, Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara tersibuk di Indonesia dengan pergerakan penumpang pesawat mencapai 60 juga hingga 70 juta penumpang per tahun sehingga memiliki potensi untuk mendukung pertumbuhan UKM. Perusahaan pun berupaya agar UKM, termasuk startup bisa berkembang dan tumbuh secara profesional dan berkelanjutan. “Seumlah strategi sudah disiapkan agar upaya kami tercapai,” sambungnya.
“Salah satu strategi yang dilakukan ialah membuka peluang kerja sama dengan Santri Millennial Center (SIMAC),” imbuh Yundriati. “Kolaborasi antara PT Angkasa Pura Solusi dan SIMAC dapat menjadi nilai lebih bagi SMMILE Center untuk mengembangkan UKM di bidang ekonomi kerakyatan berbasis keumatan.”
Dari sisi ritel, SMMILE Center akan menjadi pusat penjualan sembako murah dengan target pasar individu dan korporasi. Di kawasan seluas 8.000 meter persegi dengan 40 tenant modular itu, juga tersedia coworking space (APSPACE) untuk tempat pelatihan bagi UKM dalam rangka perluasan akses pasar melalui digitalisasi UKM, area plaza, dan dalam waktu dekat akan dibangun pusat pembiayaan finansial.