Jakarta – Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten memperkenalkan mobile commando post (MCP) atau pos komando bergerak yang memiliki fungsi untuk pusat penanggulangan darurat bergerak terpadu. Bus tersebut akan bekerja sebagai pusat distribusi informasi, komando, komunikasi, serta koordinasi saat terjadi situasi darurat di lapangan.
“Mobile command post ini bekerja seperti crisis centre yang dapat berfungsi sebagai pusat komando, komunikasi dan koordinasi terpadu apabila terjadi situasi darurat di lapangan seperti kecelakaan pesawat. Bus ini juga telah sesuai dengan standar regulasi International Civil Aviation Organization (ICAO) serta regulasi National Aviation,” ujar Executive General Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang, seperti dilansir Antara.
Lebih lanjut Febri mengungkapkan bahwa standar Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) mengharuskan bandar udara dengan kategori PKP-PK 7 hingga 10 wajib untuk mempunyai fasilitas pos komando bergerak.
“Karena Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah mencapai kategori PKP-PK ke 9, sudah seharusnya mobile commando post dipersiapkan. Ketika dalam suatu keadaan mengharuskan MCP dikerahkan, maka perwakilan dari pihak terkait akan berkumpul di MCP,” jelas Febri.
Dengan demikian, jika terjadi insiden maka MCP akan diterjunkan mendekati lokasi kejadian. Hal tersebut dilakukan guna memudahkan koordinasi sehingga bisa memantau langsung kejadian. “Ketika dalam keadaan darurat maka perwakilan dari komandan kecelakaan penerbangan, pemadam kebakaran, komando satuan keamanan, koordinator kesehatan, koordinator transportasi serta kepala forensik akan berkumpul untuk stand by di MCP,” bebernya.
Mobile commando post (MCP) atau pos komando bergerak milik Bandara Soetta berupa bus yang dilengkapi sejumlah fasilitas dan sarana kerja guna menunjang kinerja perwakilan terkait yang memadai. Adapun berbagai fasilitas di MCP Bandara Soetta tersebut di antaranya adalah perangkat komunikasi yang canggih serta ruang rapat yang ditunjang pendingin udara (AC). MCP tersebut hanya bisa ditempatkan di lapangan saat terjadi keadaan darurat sungguhan atau latihan berskala penuh.