JAKARTA – Prestasi kelas dunia kembali ditorehkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Berdasarkan rilis terbaru lembaga riset global, OAG, pelabuhan udara yang berlokasi di Cengkareng, Tangerang tersebut berada di peringkat ke-16 sebagai bandara paling terkoneksi di dunia dan masuk Top 10 Low-Cost International Megahub Index 2019 di posisi ke-8.
Dalam 50 International Megahub Index 2019, Bandara Soekarno-Hatta menempati urutan ke-16 sebagai bandara terkoneksi di dunia dengan nilai indeks 191. Indeks tersebut merupakan rasio dari jumlah jadwal penerbangan internasional terjadwal, dengan total tujuan penerbangan yang dilayani di suatu bandara. Penetapan indeks ini memanfaatkan data jadwal penerbangan termuktahir serta diolah dengan platform analisis Connection Analyser dan MCT Exception Table OAG.
“Bandara Soekarno-Hatta saat ini melayani 50 rute penerbangan internasional, atau lebih banyak dari rute domestik sebanyak 48 penerbangan,” ujar VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano. “AP II selalu berkomitmen menjaga dan meningkatkan konektivitas penerbangan rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta.”
Di samping itu, dalam daftar Top 10 Low-Cost International Megahub Index 2019, Bandara Soekarno-Hatta berhasil menempati peringkat ke-8. Pelabuhan udara ini sanggup mengungguli nama-nama beken bandara di Eropa. Untuk diketahui, 7 dari 10 bandara low-cost top dunia ini memang berasal dari Asia. Selain Indonesia, ada Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, dan India.
“OAG Megahub Index sangat prestisius. posisi bandara Indonesia naik. Ini menggambarkan bandara di Indonesia sangat ramah bagi seluruh maskapai, termasuk maskapai asing,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin. “Bandara Soekarno-Hatta memiliki indeks konektivitas 78, terpaut hanya 3 poin dari Thailand yang berada tepat di atasnya.”
Mengenai dua capaian positif tersebut, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, langsung memberikan apresiasi. Menurutnya, raihan ini sangat membanggakan, terutama bagi bangsa Indonesia. Meski demikian, ia menuturkan bahwa PT Angkasa Pura II jangan berpuas diri dan menjadikan penghargaan tersebut untuk terus berkinerja lebih baik lagi.