Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) II mengadakan simulasi latihan bersama aparat yang bertugas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk mengatasi terorisme atau pembajakan pesawat (hijack). Kegiatan simulasi penanganan terorisme ini diselenggarakan pada Jumat (23/8) menggunakan pesawat bernomor penerbangan RP-R0001 miliki maskapai Jet Air yang hendak terbang ke Filipina. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh AP II.

PT angkasa Pura II menggelar simulasi latihan bersama aparat yang bertugas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta – https://www.jawapos.com
Menurut Senior Manager Of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang latihan penanganan terorisme ini adalah kewajiban dari AP II untuk mengadakannya setiap 2 tahun sekali agar dapat menguji kemampuan komunikasi, peralatan, dan para personel saat menghadapi teror di bandar udara.
“Melalui latihan bersama ini kami bisa mengevaluasi apa saja yang kurang dari standar operasional prosedur (SOP) saat ini. Meskipun pengamanan dan kewaspadaan pasti dilakukan ada atau tidak adanya peristiwa teror. Dan, ini untuk mengukur kemampuan kami dari aspek komunikasi, peralatan, dan personel,” kata Febri, Jumat (23/8), seperti dilansir Jawapos.
“Data tentang latihan ini kami ambil dan akan kami jadikan sebagai evaluasi. Terpenting dari latihan ini adalah menguji komunikasi antara Supervisor Avsec, Chief, Senior Chief, Senior Manager Of Airport Security hingga pemegang komando tertinggi yakni Executive General Manager,” sambung Febri.
Tak cukup sampai di situ, kegiatan simulasi ini juga menguji koordinasi dengan petugas airport rescue and fire fighting services, kantor kesehatan pelabuhan, Polres Bandara Soetta, dan pasukan yang mempunyai keterampilan khusus untuk bertempur 3 matra (darat, laut, dan udara), yakni Detasemen Bravo 90.
Pada kegiatan simulasi penanganan terorisme tersebut, skenario saat teroris sudah berhasil dilumpuhkan tim anti teror, maka seluruh penumpang dan orang yang ada di sekitar diminta untuk turun dengan posisi tangan di belakang kepala. “Ini untuk berjaga-jaga, apakah ada teroris yang menyusup. Anjing pelacak berjaga di bawah, seekor bersiap menerjang, seekor lagi digunakan untuk penyisiran,” kata Febri. Selama proses latihan simulasi penanganan terorisme ini berlangsung, pihak Angkasa Pura II pun mengimbau seluruh pengguna jasa di Bandara Soekarno-Hatta untuk tidak panik.