Jakarta – Kawasan Sumur, Banten, dilanda bencana alam gempa bumi magnitudo 7,4 pada Jumat (2/8) malam. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempa yang mengguncang Banten dengan magnitudo 7,4 pada Jumat (2/8) pukul 19.03.21 WIB. Pusat gempa terletak di 147 km barat daya Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.
Bencana gempa tersebut sempat menimbulkan kepanikan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pasca gempa berkekuatan 7,4 tersebut, Airnav dan PT Angkasa Pura (AP) selaku pihak pengelola bandara pun langsung melakukan pengecekan landasan pacu di Bandara Soetta. Pemeriksaan tersebut sengaja dilakukan guna memastikan jika tak ada kendala bagi pesawat yang hendak mendarat maupun lepas landas.
“Mengingat gempa yang skalanya lumayan besar pihak bandara sedang melakukan inspeksi landasan pacu,” ujar Sekretaris Perusahaan Airnav Indonesia, Novy Pantaryanto di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/8), seperti dilansir Medcom.
Lebih lanjut Novy menjelaskan bahwa pengecekan tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa tak ada keretakan pada runway atau landasan pacu Bandara Soetta. Dengan demikian, bila ditemukan adanya kerusakan atau keretakan, maka dapat langsung dilakukan perbaikan. “Pemeriksaan tersebut biasanya memakan waktu sekitar 15 hingga 30 menit,” papar Novy. Novy menjelaskan, jika ditemukan adanya keretakan pada landasan pacu, maka pihak Airnav akan mengalihkan sementara pesawat.
Seperti yang telah diinformasikan sebelumnya, gempa bumi terjadi pukul 19.03 WIB dengan titik gempa berada di 7,54 LS dan 104,58 BT atau 147 km barat daya Banten di kedalaman 10 kilometer. Fenomena ini berpotensi menyebabkan tsunami. Namun sayang sampai saat ini masih belum diketahui apakah terdapat korban jiwa dalam peristiwa gempa bumi semalam. Menurut warga Ibukota, getaran gempa bermagnitudo 7,4 tersebut terasa sampai ke Jakarta.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga telah memastikan bahwa penerbangan di Bandara Soetta telah kembali normal pasca gempa. “Berdasarkan laporan awal, semua dalam kondisi normal dan aman, semua fasilitas siap digunakan untuk pelayanan,” tutur Direktur Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti.