Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta baru saja resmi dioperasikan sekitar dua minggu yang lalu. Karena baru sekitar 40 persen yang beroperasi, maka kekurangan di terminal baru tersebut dinilai masih dalam taraf wajar.
“Karena masih belum seratus persen, maka wajar jika masih ada kekurangan,” kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Carmelita Hartoto. “Namun, hal ini juga harus terus diperbaiki oleh pihak pengelola, dalam hal ini PT Angkasa Pura II.”
Ditambahkan Carmelita, pengoperasian terminal baru tersebut memang harus segera dilakukan. Hal ini untuk mengurangi kepadatan penumpang yang ada di Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Soetta. “Kepadatan bandara yang dulu terjadi memang menurunkan daya saing kita di mata dunia sehingga berdampak pada perekonomian dalam negeri,” sambungnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, juga mengakui bahwa masih banyak kekurangan di awal pengoperasian Terminal 3. Namun, kekurangan tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh PT Angkasa Pura II bersama kontraktor agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan standar kelaikan. “Pelayanan di terminal ini setidaknya harus disurvei tiap bulan,” katanya.
Seperti diketahui, Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta resmi beroperasi pada 9 Agustus lalu. Namun, pengoperasian terminal ini masih terdapat permasalahan, salah satunya air yang menggenang ketika terjadi hujan deras pada Minggu (14/8) lalu.