Tangerang – PT Angkasa Pura (AP) II selaku pihak pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyalurkan dana permodalan atau program kemitraan sebesar Rp 735 juta dan program bina lingkungan sebesar Rp 167 juta pada Jumat (28/6) kemarin. Program ini sengaja diselenggarakan sebagai bagian dari upaya PT AP II dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga yang bermukim di sekitar Bandara Soetta, terutama mereka yang mempunyai usaha kecil menengah (UKM).

pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyalurkan dana permodalan atau program kemitraan – tangerangonline.id
Menurut Senior Manager Of Branch Communication and Legal Bandara Soetta, Febri Toga Simatupang, penyaluran dana tersebut merupakan penyaluran tahap kedua tahun 2019 ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di wilayah Tangerang.
“Untuk tahap kedua ini, kami memberikan modal kepada 23 pengusaha UKM dan lima titik bantuan dana hibah untuk sektor sarana pendidikan, ibadah serta fasilitas umum,” jelas Febri, seperti dilansir Tangerangonline.
Manager Of Community Development Bandara Soetta, Yudi Mangku Alam menambahkan, program kemitraan dan bina lingkungan ini adalah salah satu bentuk dukungan PT Angkasa Pura II dalam berbagai sektor. “Berkaca seperti tahun sebelumnya, kami memang selalu memberikan program yang terbaik untuk kesejahteraan warga sekitar. Pada tahun ini kami mentargetkan menyalurkan dana program kemitraan pada tahun ini Rp 2,7 miliar,” jelas Yudi.
Pada bulan Maret 2019 lalu, PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta juga sudah menyalurkan dana permodalan atau program kemitraan dengan jumlah mencapai Rp 700 juta. Adapun jumlah pinjaman kemitraan yang diberikan untuk setiap mitra binaan maksimum sebesar Rp 75 juta dengan masa cicilan maksimal 36 bulan dengan jasa administrasi pinjaman sebesar 6% flat per tahun.
Sementara itu, pembinaan kemitraan diberikan dalam bentuk promosi/pameran dan pendidikan/pelatihan, serta pembinaan tersebut bersifat hibah. Promosi dilakukan untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi supaya ke depannya mitra binaan bisa lebih mandiri. Sedangkan program pendidikan atau pelatihan juga diberikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam berusaha supaya mitra binaan mampu meningkatkan produktivitas.