JAKARTA – Masih belum resmi beroperasi, Presiden Indonesia, Joko Widodo, mengeluarkan usulan agar transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta memperpanjang rute hingga menembus Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hal tersebut sebagai respon penambahan moda transportasi seiring dengan pembangunan Terminal 4 yang menurut target akan dioperasikan pada tahun 2021 mendatang.
“Sekarang sudah ada kereta bandara. Bisa saja nanti ditambah LRT Jakarta sampai sini atau kereta cepatnya diteruskan sampai ke Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Jokowi, dilansir CNN. “Pemerintah sendiri terus mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mengimbangi pertumbuhan penumpang pesawat yang terbilang pesat.”
Sementara itu, PT LRT menyambut baik usulan presiden. Anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ini siap untuk merealisasikan rencana tersebut jika memang benar-benar diperintahkan. Meski begitu, operasional LRT Jakarta jika menembus hingga Bandara Soekarno-Hatta dinilai bakal menelan biaya yang sangat besar.
“Kalau idenya bagus. Tetapi, kalau bisa dilaksanakan atau tidak coba study dulu, berapa cost-nya apakah menutupi,” tutur Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, dilansir Detik Finance. “Kehadiran banyak moda transportasi yang melayani hingga bandara memang merupakan suatu keharusan, atau sama seperti bandara-bandara di negara lain.”
Sedikit berbeda, pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Intrans), Darmaningtyas, menilai bahwa pemerintah harusnya terlebih dulu menyelesaikan masalah sepinya penumpang pesawat. Bahkan, dirinya mengatakan, yang harus dilakukan pemerintah guna memberikan layanan transportasi menuju bandara kepada masyarakat adalah dengan mengoptimalkan moda yang sudah ada, seperti kereta bandara dan transportasi bus.
Hampir senada, Pengamat Tata Kota, Yayat Supriyatna, mengatakan bahwa jalur kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta dari pusat Jakarta telah dihubungkan oleh kereta bandara sehingga tak boleh ada jalur lain karena menimbulkan inefisiensi. Ia sendiri meminta agar pemerintah lebih mengoptimalkan penggunaan KA bandara yang saat ini masih tergolong sepi.
“Kalau KA bandara mau dikonteskan dengan LRT, kan kasihan. Baiknya optimalkan yang sudah ada. Nanti bisa saling membunuh,” katanya usai diskusi media di Bakoel Koffie. “Jika pemerintah ingin mengembangkan LRT hingga Bandara Soetta, maka yang bisa dilakukan yakni dengan membuka jalur baru, bisa melewati BSD atau pesisir utara kota Jakarta.”